Orang - orang hilir mudik, berjalan dengan tergesa-gesa seolah-olah mereka tidak ingin membuang waktu satu detik pun. Aku pun ikut arus mereka, berjalan tergesa-gesa padahal tidak ada yang membuatku terburu-buru. Begitulah ciri khas orang sini, selalu terlihat bergegas dan sibuk. Dan aku menjadi ikut dengan ritme kebiasaan mereka.
Kupercepat langkah menuju stasiun kereta bawah tanah tempat suamiku menunggu. Arus manusia semakin ramai saja karena bertepetan dengan berakhirnya jam kantor dan penyelenggaraan F1. Kulihat banyak polisi disana-sini untuk pengamanan jalannya F1 kurasa.
Dari kejauhan kulihat sosok suamiku sudah menanti kedatanganku. Yah, aku agak terlambat sedikit karena ada godaan kecil tadi (memborong beberapa potong pakaian).
"Kamu cantik" kata suamiku begitu melihat diriku. Aku balas tersenyum menjawab pujiannya. Kugandeng tangannya dan kami berjalan bersama.
Aku suka berjalan kaki. Di Singapura, kamu bisa berjalan kaki dengan nyaman. Dari satu tempat ke tempat lain bisa dijangkau dengan jalan kaki, asalkan sanggup saja. Kami berjalan bergandengan tangan, bercerita dari satu topik ke topik lainnya.
Sore beranjak malam dan kami memutuskan untuk minum dan makan sedikit. Kami sama-sama tidak terlalu lapar, jadi kami memilih finger food saja. Kami menuju ke suatu daerah bernama Clark Quay, yang terkenal dengan banyak pub dan barnya. Dari yang ingin clubbing atau hanya sekedar minum bir banyak pilihannya. Suamiku membawaku ke sebuah bar bernama Wings Bar. Aku memesan Pimm's. Seharusnya aku memesan beer saja, karena rasanya aku tidak terlalu suka. Sok-sokan sih nda, makanya nggak usah yang aneh-aneh.
Bahagia itu sederhana. Tidak selalu harus dengan yang mewah atau indah-indah. Kalau aku sih sukanya jalan-jalan dengan keluarga atau teman dekat. Temanku sedikit sekali lho, bisa dihitung dengan jari. Bukan masalah buat aku, karena dasarnya aku tidak suka bergaul dengan banyak orang. Hanya benar-benar yang klop dan aku percaya saja yang bisa kuterima.
Karena belum makan seharian, perut jadi agak keroncongan. Pagi sih udah menghabiskan sepotong donat tetep saja kalau belum makan berat rasanya perut perih. Menu yang tersedia cukup menarik, kebanyakan sih western food. Akhirnya aku pesan veggies wrap saja. Setidaknya masih terbilang nggak merusak program dietku untuk makan makanan sehat. Rasanya enak kok. Disajikan dengan coleslaw dan kentang goreng. Langsung semuanya aku sikat habis.
Kami makan dan minum dengan nikmat. Sambil memperhatikan orang banyak yang lalu lalang, sambil sesekali berkomentar dan bercerita. Untuk pasangan seperti kami yang sudah memiliki anak sangat susah mempunyai waktu untuk berduaan saja. Belum lagi ditambah kesibukan masing-masing.
Perut kenyang, badan sudah letih dan kantuk mulai menyerang, kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Sudah terbayang empuknya kasur dirumah. Kami pun meninggalkan bar tersebut dan pulang ke rumah kami yang nyaman.
Love
Amanda